đź’§ Ibnu Sambodo Dan Mekanik Jepang

Sosoknya diam. Doi tidak banyak berbincang dan hanya mengeluarkan kalimat yang diperlukan. Sepuntung rokok selalu setia menemani untuk membantu doi konsentrasi. Wajahnya santai namun serius ketika IWB datang. Yup.dialah begawan mesin 4 tak Indonesia yang kini bernaung dibawah Panji tim Kawasaki Manual Tech yakni Ibnu Sambodo yang lebih dikenal sebagai Pak Dhe. Mampu [] Selainkualitas, alasan lain adalah soal ekonomis. "Dengan kualitas lumayan, harga juga murah. Ketimbang mahal, toh punya Sonic sudah terbukti kuat," kata Ibnu Sambodo, tunner yang akan turun meperkuat pasukan balap Kawasaki di 2009. Alasan ekonomis juga dilakukan kalangan mekanik saat memilih klep Honda Tiger atau klep mobi Beritamutakhir Yudhistira secara pribadi akhirnya lebih memilih Kawasaki untuk 2016. Itu diiyakan Ibnu Sambodo, bos Kawasaki Manual Tech tempat Yudhistra membalap. "Ya benar, Yudhis - panggilan Yudhistira - nggak jadi ke Honda. Selebihnya auk ah," jelas Ibnu dari markasnya di Jogja. SELENGKAPNYA Kaliini merambah ke komponen yang lebih serius. Modifikasi kruk as! Untuk mendongkrak lagi kapasitas silinder honda supra fit / Legenda ini bisa diakali dengan stroke up, alias memperlebar gerak piston saat mengayun dari TMA ke TMB. Dalam bahasa kerennya kita mengatakannya sebagai, Jack Up crankshaft, memodifikasi lubang big end kruk as ROHIDINIBNU SAMBODO. 152 likes · 1 talking about this. menjalin persaudaran dan kerukunan satu sama lainya Hariini berkesempatan ngobrol-ngobrol dengan orang Jepang salah satu Presdir perusahaan heavy industri. chief enginer na ibnu sambodo. di indoprix kawak jg sngt kompetitif di kls 110cc kalo mau cepet pakek sogokan atau uang percepatan barang! buat service dan mekanik bengkel kawasaki sejauh ini saya nilai 7.0! Loading Reply. Zzz 24 IbnuSambodo, Pemilik Tim dan juga Kepala Mekanik Manual Tech KYT Kawasaki Racing di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas AP250 pun berikan pendapat. "Kalau misalnya regulasinya mengizinkan, ManiakMotor- Tunner papan atas Indonesia, Ibnu Sambodo alias Pakde membuka kursus mekanik khusus balap. Ilmunya yang pernah berhasil menyuntik Yamaha, Suzuki dan sekarang Kawasaki akan didikasikan bagi yang mau belajar. Tidak peduli status pendidikkannya, lulusan TK juga diterima. Tentu saja bayar, brosist Program kursus ini tidak mengikat alias diajari sampai mahir. Pembayarannya [] manggilMekanik HRC buat Ngorek ya Om ., artinya mentune Motor Std menjadi Racing. cuma beda Mekanik aja yang bikin Motornya. Ibaratnya sama seperti orang malaysia memanggil Pakde Ibnu Sambodo untuk mentune Motor disana. Bedakan dengan Membuat mesin baru yang Bahan metalurginya saja berbeda dengan motor kesehariannya. Istilahnya mesin YUjf8. Ibnu Sambodo sukses mengantar Kawasaki dan Hadi Wijaya menjadi juara Asia. Kuncinya, hanya dengan ilmu fisika dasar yang membalik logika pemikiran yang biasa diterapkan oleh banyak mekanik di Indonesia. Sudah jadi logika umum, balap di udara bertemperatur rendah, mekanik selalu utak-atik karburator. Makin rendah temperatur,maka campuran bahan bakar dibikin sekering mungkin. Tapi sebaliknya, bila temperatur panas, maka bahan bakar dibikin kaya. Dengan kata lain dibikin boros. Agar mesin tidak kepanasan dan meleduk akibat overheat. Duaarr… Nah, logika inilah yang dibalik oleh Pakde, sapaan akrab Ibnu. Menurutnya, bermain di Qatar yang dipentas malam hari dengan suhu udara 22 derajat celcius , campuran bahan bakar malah dibikin kaya. Lebih kaya daripada seri Sentul yang dihelat siang hari dengan suhu 28-31 derajat celsius. Di Qatar, jetting Kawasaki Edge yang berkarburator Mikuni 24 ini diisi dengan perbandingan 240/35. Padahal, saat di Sentul yang bersuhu terik cuma menggunakan spuyer 200/40. Alasannya, simpel. “Ini bukan melawan logika berfikir. Tapi, saya hanya menggunakan ilmu fisika,” tegas pemilik tim Manual Tech ini. Jelasnya begini. Untuk menghasilkan kinerja mesin mesin yang kuat, ada dua hal yang diperlukan dalam hal pendinginan. Yang pertama, pendinginan untuk mengantisispasi panas mesin, dan pendinginan untuk mengatisipasi temperatur udara. Di Qatar yang bermain malam hari, memerlukan bahan bakar lebih banyak. Logikanya simpel, sama seperti kenapa kita memerlukan choke untuk menghidupkan motor di pagi hari. Makin dingin temperature udara di luar, makin butuh campuran bahan bakar dan udara lebih banyak. Itulah kenapa Ibnu selalu membawa alat yang berjuluk thermo hydro. Alat ini untuk mengatahui suhu, kelembaban udara dan juga arah dan kecepatan angin. Setelah sampai di negara tempat balapan berlangsung. Tidak lupa membuka website ramalan cuaca untuk mengetahui cuaca setempat. Setelah itu baru deh dicocokkan dengan alat canggih itu. Dari sini, akan terlihat patokan setingan. Apalagi Qatar baru pertama dipakai balapan bebek, sehingga tidak ada data rujukan. Dari data cuaca itu baru akhirnya diketahui, ”Bahwa kelebaban dan temperaturya mirip dengan balap di Cina. Makanya, seting jetting yang dipakai tidak jauh dengan Cina,” tambah pria yang tidak banyak omong ini. Kecepatan dan arah angin, diperlukan dalam seting gir. Apakah angin searah trek lurus Qatar yang berjarak meter ataukah berlawanan. Bila searah, maka bisa menggunakan perbandingan gir lebih berat. Tapi, bila berlawanan, menggunakan gir lebih ringan. Dari pengukuran, diketahui arah angin berkecepatan 15 km/jam dan berlawan dengan trek lurus. Ibnu pun menggunakan perbandingan gir 15/37. Hanya dua hal ini saja yang diutakatik. Selebihnya sama saja dengan seri sebelumnya.”Karena keterbatasan waktu dan masih buta dengan kondisi sirkuit, makanya tidak ada perubahan besar di dalam engine. Dan bila terlalu bereksperimen, takutnya malah jadi berbahaya,” khawatir Ibnu. Apalagi selisih poin antara Hadi Wijaya dan Denny Triyugokurang hanya 5 poin. Kesempatan Hadi Wijaya merebut juara, ya hanya di seri final ini. Makanya, durasi kem tetap dipatok 274 derajat pada lift 1 mm. Sementara klep masih mengandalakan ukuran 27,2 dan 23,2 mm. Berbekal ilmu fisika, Hadi pun sukses menjadi juara Asia. DATA MODIFIKASI CDI Rextor Karburator Mikuni 24 Klep 27,2 dan 23,2 Spuyer 240/35 Gir 15/37 profesional untuk riset dan pengembangan motor by Manual Tech Yogyakarta terbukti makin menebar pesona saat ini. Banyak tim yang kemudian tertarik. Pindah bengkel untuk kemudian mempercayakan kepada para mekanik Manual Tech Yogyakarta yang dikomandoi Ibnu Sambodo. Sebut saja diantaranya yang sudah memastikan diantaranya adalah tim Suhandi Padang88, Dit’s Palangkaraya, PARD dan lain-lain. Bagaimana komentar pemilik Manual Tech Yogyakarta, Ibnu Sambodo atas fenomena ini ? “Dalam kondisi seperti ini dimana Covid-19 masih menjadi problem bersama, saya pikir penting bagi kita untuk menerima jasa riset dan pengembangan motor. Jadi ini buat pemasukan anak-anak juga. Penting untuk survive, “ucap Ibnu Sambodo yang juga pemilik diler Kawasaki M-Tech yang ada di Jl. Gito Gati, Sleman, Yogyakarta. BACA JUGA0 Ibnu Sambodo Jelaskan Soal AM Fadly Balapan Bebek OnePrix Sentul Bareng M-Tech “Terpenting, saya tekankan untuk fokus riset. Kawal langsung motornya di trek atau dalam event balap. Jangan sampai tidak diback-up langsung. Sayapun ikut langsung terjun membantu, “tambah Ibnu Sambodo. Anyway, bicara track record prestasi Manual Tech Yogyakarta tidak perlu ditanyakan lagi. Memang sudah terbukti meraih juara balap Asia kelas AP250. Bahkan kalahkan tim mewah dan berkelas’ Astra Honda Racing Team. AM Fadly sukses merebut jawara AP250 ARRC 2019. Bicara balap bebek, Manual Tech sudah langganan jawara nasional sejak era MotoPrix hingga IndoPrix. BACA JUGA Tim Manual Tech Pastikan Balap Kejurnas Motorsport IMS 2021 Sentul, Siapa 2 Ridernya ? Fakta berbicara memang Manual Tech Yogyakarta tidak terfokus pada satu mekanik. Sumber daya berkualitasnya terdiri dari beberapa orang. “Untuk Sport 250 yang dipakai AM Fadly, itu garapannya Agus Kenthus. Dia yang dominan mengerjakannya. Kalau mapping pengapiannya Novel Rextor, “ujar Ibnu Sambodo yang mengaku siap meramaikan balap Kejurnas Motorsport 2021 IMS 2021 Sentul, khususnya kelas Sport 250 cc. “Intinya kita terus membangun komunikasi untuk menciptakan motor yang lebih baik. Ketika ada masalah yang perlu didiskusikan, kita serius pecahkan bersama, “tambah Ibnu Sambodo. BB1

ibnu sambodo dan mekanik jepang