πŸ„ Orang Yang Memasuki Masa Remaja Mulai Berpikir Untuk

b Masa remaja pertengahan (15-18 tahun) Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru.Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri (self-directed).Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar Banyakorangtua yang belum sepenuhnya siap jika anak mereka mulai tumbuh remaja. Jika pada masa anak-anak mereka akan lebih mudah diatur dan dekat dengan orangtuanya, namun tidak dengan usia remaja. Maka tak heran jika anak mulai berpikir dalam benaknya untuk melakukan hal yang inginkan sendiri tanpa campur tangan orang lain termasuk Anakanak yang mulai memasuki batasan usia remaja mulai ingin punya kamar sendiri atau tidak ingin lagi ikut jalan-jalan ke mal dengan orangtua. Di usia 14-17 tahun, remaja bahkan sudah bisa beradu argumen dengan orangtua untuk mendapatkan privasi ini. 3. Jatuh cinta. Di usia 14 tahun, para remaja mulai menunjukkan ketertarikan dengan lawan jenis. Orangtua selalu menginginkan dalam hidupnya mampu mendidik dan membersamai anaknya dalam kehidupan. sejak kanak, remaja hingga kemudian menjadi dewasa orang tua memiliki cita-cita yang mulia terhadap anaknya. walaupun secara spesifik tentu setiap orang tua punya standar tersendiri terhadap cita-cita kesuksesan anaknya. Salah satu fase anak dalam kehidupan adalah remaja, masa dimana hampir 3 Cara berpikir kausalitas Remaja sudah mulai berpikir yang menyangkut sebab- akibat. Jadi dia sudah mulai kritis dalam berpikir segala sesuatu, sehingga ia mulai berani melawan pendapat orang dewasa. 4. Emosi yang meluap- luap Keadaan emosi remaja masi labil karna erat hubunganya dengan keadan hormon. Emosi remaja lebi kuat dan lebi menguasai iczO. Siapakah remaja dan bagaimana mereka? Remaja adalah anak berusia 12 hingga 18 tahun. Pada usia tersebut, mereka akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis, serta perubahan lainnya secara mental. Perubahan yang dialami para remaja tersebut meliputi pemahaman tentang diri sendiri, pembentukan identitas diri, emosi mudah berubah, dan persiapan masa dewasa yang ditandai dengan mulai merasakan akan pentingnya sebuah pencapaian dan penempatan peran dalam lingkungan sosial. Pada umumnya remaja memiliki keingintahuan yang besar. Namun mereka belum mampu untuk memilih antara keinginan dan kebutuhan. Ketika pilihan tidak mendapat dukungan dari orangtua atau orang disekitarnya, mereka merasa dunia seolah menentang dan tidak mengerti dengan kemauannya. Apalagi saat mereka juga menghadapi berbagai tuntutan dari orangtua dan lingkungan sosialnya. Kondisi tersebut dapat membuat mereka cepat merasa jenuh, frustasi, stres, dan bisa mempengaruhi perilakunya seperti, masuk ke dalam pergaulan yang kurang baik atau dorongan untuk melakukan tindakan kekerasan, merokok, mengonsumsi alkohol, narkoba dan seks bebas. Penjelasan tersebut disampaikan psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, dalam acara sharing session yang diselenggarakan oleh EF English First bertajuk Kiat Sukses Berkomunikasi dengan Remaja, di SOS Childrens Villages, Jakarta, Minggu 4/8. Vera mengatakan, bahwa orangtua memiliki andil besar ketika anak-anak mulai memasuki masa remaja agar anak tidak mudah terjerumus ke hal atau tindakan yang tidak diinginkan. Pada kesempatan yang sama, Cinthya, Marketing Manager EF English First mengatakan kegiatan ini merupakan komitmen EF untuk memberikan lebih banyak manfaat kepada masyarakat melalui pendidikan, dan acara tersebut merupakan rangkaian dari program EF Mobile yang telah diluncurkan pada 11 Juli lalu di SOS Childrens Villages Cibubur Jakarta. β€œTopik dan materi yang diberikan, disusun berdasarkan kebutuhan orangtua asuh di SOS yang disampaikannya melalui tanya jawab kami dengan ibu-ibu asuh di sini," kata Cintthya. "Sebagai orangtua, mereka ingin tahu bagaimana cara untuk menghadapi anak-anak mereka, terutama yang sudah menginjak masa remaja. Selain itu, mereka juga ingin membekali diri dengan lebih banyak lagi pengetahuan seputar pola asuh, untuk dapat memberikan yang terbaik bagi anak dan menjadikan mereka anak-anak yang mandiri," papar Cinthya. "Hal utama yang perlu dipahami orangtua adalah bagaimana proses tumbuh kembang anak saat memasuki usia remaja. Ada perbedaan antara otak remaja teen brain dengan otak," jelasnya.OL-09 Jika ditanya soal apa itu remaja, jawaban kebanyakan orang mungkin berbeda-beda. Selama ini, pengertian remaja identik dengan anak yang berada di bangku sekolah menengah pertama SMP. Pernyataan tersebut memang tidak salah, tapi juga kurang tepat. Definisi remaja ternyata lebih luas dari itu. Di sisi lain, ada pula berbagai tahap dalam perkembangan masa remaja yang harus Anda perhatikan sebagai orangtua. Sehingga, jika ada masalah tertentu dalam perkembangannya, Anda bisa menyadarinya dengan segera. Pengertian remaja Pengertian remaja adalah seseorang yang berada dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Menurut WHO, masa remaja terjadi dalam rentang usia 10-19 tahun. Sementara, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, arti remaja merupakan penduduk yang berusia 10-18 tahun. Lain lagi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN, rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Remaja mengalami masa pubertas Dalam masa remaja, berbagai perubahan terjadi pada diri anak sebagai bentuk dari pubertas. Perubahan yang terjadi umumnya meliputi Berat dan tinggi anak akan bertambah Tumbuh bulu kemaluan Payudara membesar pada anak perempuan Menstruasi pada anak perempuan Mimpi basah pada anak laki-laki Meningkatnya kemampuan berpikir Memiliki perasaan yang lebih sensitif atau emosional Perkembangan organ vital Tak heran, jika masa remaja adalah salah satu fase perkembangan manusia yang paling pesat. Anak di usia remaja juga cenderung memiliki rasa penasaran yang tinggi. Tanpa kontrol yang tepat dari dirinya sendiri maupun orangtua, hal ini bisa membuat mereka terjerumus pada kenakalan remaja. Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk memberi perhatian dan pengawasan pada anak remaja dengan baik. Baca Juga8 Cerita Dongeng Anak yang Bisa Memberikan Pesan Moral untuk Si Kecil10 Penyebab Perceraian yang Sering Menimpa PasanganMasalah Perkembangan Anak dengan Spina Bifida dan Pilihan Terapinya Tahapan perkembangan masa remaja Selain pengertian remaja, Anda juga sebaiknya memahami tahapan perkembangan masa remaja yang akan terjadi. 1. Masa remaja awal usia 10-13 tahun Fase remaja awal terjadi dalam rentang usia 10-13 tahun. Pada masa ini, anak tumbuh lebih cepat dan mengalami tahap awal pubertas. Anak mulai memerhatikan munculnya rambut ketiak dan kemaluan, pertumbuhan payudara, keputihan, mulai menstruasi atau mimpi basah, dan testis yang membesar. Anak juga mulai sadar mengenai penampilannya sehingga lebih memerhatikan hal tersebut. Ia juga akan mulai merasa memerlukan privasi sehingga membuatnya senang menyendiri dari keluarga. Biasanya, perubahan ini terjadi lebih dulu pada anak perempuan. 2. Masa remaja pertengahan usia 14-17 tahun Remaja mulai tertarik pada hubungan romantis Masa remaja pertengahan terjadi pada usia 14-17 tahun. Dalam masa remaja ini, pertumbuhan remaja laki-laki mulai berjalan cepat. Tubuhnya akan semakin tinggi dan berat, otot semakin besar, dada dan bahu semakin lebar, alat vital semakin besar, suara menjadi lebih pecah, muncul jerawat, kumis, hingga jambang. Pada anak perempuan, pinggang, panggul, dan bokong akan mulai membesar, alat reproduksi yang berkembang, bertambahnya produksi keringat, hingga menstruasi yang teratur. Remaja pada masa ini umumnya sudah dapat berpikir dengan logika meski kerap didorong oleh perasaannya. Ia juga mulai tertarik dengan hubungan romantis pacaran. Terkadang, sifat sensitifnya membuat ia lebih banyak bertengkar dengan orangtua. Selain itu, ia juga mungkin lebih senang menghabiskan waktu dengan teman. 3. Masa remaja akhir atau dewasa muda usia 18-24 tahun Pada masa remaja akhir, fisik anak telah sepenuhnya berkembang. Dalam masa ini, perubahan lebih banyak terjadi dalam dirinya. Ia mulai bisa mengendalikan dorongan emosional yang muncul, merencanakan masa depan, dan memikirkan konsekuensi yang akan ia hadapi jika melakukan perbuatan yang tidak baik. Ia juga mulai memahami apa yang diinginkannya dan bisa mengatur diri sendiri, tanpa mengikuti kehendak orang lain. Kestabilan emosi dan kemandirian ini umumnya didapatkan oleh anak pada masa remaja akhir. Setelah mengetahui pengertian remaja dan tahap perkembangannya, Anda juga harus memerhatikan pergaulan mereka. Pergaulan remaja masa kini kerap dikaitkan dengan kenakalan remaja, seperti berkelahi, tawuran, seks bebas, atau bahkan penggunaan obat-obatan terlarang. Jadi, pastikan Anda memberi batasan dan pengawasan yang tepat pada anak. Arahkan ia pada pergaulan dan kegiatan positif sehingga tidak salah melangkah. Sementara, jika Anda ingin bertanya seputar kesehatan dan perkembangan anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. Istilah remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Remaja memiliki arti yang sangat luas mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik Hurlock, 2003. Begitu juga dikemukakan oleh Jhon W. Santrock 2002, masa remaja boyhood ialah periode perkembangan transisi dari masa kanak-kanak hingga masa dewasa yang mencakup perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosial emosional. Menurut Hurlock 2003 masa remaja memiliki ciri – ciri tersendiri yang khas dan menonjol yang membedakan dengan fase sesudahnya. Masa remaja dikatakan sebagai periode yang sangat penting dikarenakan perkembangan fisik yang cepat dan peting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang juga menyesuaikan mental, pembentukan sikap, nilai dan minat baru. Masa remaja sebagai periode peralihan. Dimana status individu tidak jelas dan mendapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini remaja bukan lagi anak-anak tetapi juga bukan orang dewasa. Masa remaja sering dianggap sebagai usia bermasalah. Setiap periode perkembangan pasti mempunyai masalah sendiri-sendir, namun pada masa remaja masalah yang terjadi sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik bagi remaja itu sendiri maupun orang lain. Masa remaja sebagai periode perubahan. Salah satu perubahan yang terjadi selain perubahan fisik adalah perubahan minat dan pola perilaku. Hal-hal yang dianggap penting pada masa anak-anak, sekarang pada masa initidak penting lagi. Perubahan minat dan pola perilaku ini terjadi sangatlah cepat. Masa remaja sebagai masa mencari identitas. Dalam hal ini penyesuaian diri remaja dengan standart kelompok adalah jauh lebih penting. Hal ini ditunjukkan dalam hal berpakaian, bicara dan perilaku. Masa remaja sebagai usia yang tidak realistic. Remaja cenderung melihat dirinya sendiri, orang lain dan kehidupan sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagimana adanya. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Demi memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa kadang-kadang remaja melakukan perilaku yang mencerminkan orang dewasa dan tak jarang perilaku-perilaku tersebut adalah perilaku negatif contohnya merokok, minum minuman keras dan sebagainya. Masa remaja, oleh psikolog perkembangan lainnya Erik Erikson dalam Papalia 2008 menyatakan bahwa terdapat hubungan erat antara dinamika perkembangan kepribadian, seperti faktor fisik, psikologis, dan social individu dengan pembentukan kompetensi individu kelak ketika ia dewasa. Namun secara fakta masa remaja sebagai masa dimana individu mengalami tantangan terberat. Masa remaja sebagai periode kritis di mana terdapat banyak masalah. Remaja berada di masa transisi di mana krisis identitas sedang berlangsung yang harus dihadapi. Pada satu sisi para remaja sudah selesai melewati masa anak-anak namun disisi lain mereka dihadapkan pada tuntutan lingkungan untuk bagaimana berperan menjadi orang dewasa dan disaat yang bersamaan secara kematangan psikososial seorang remaja masih berada pada fase anak dan dewasa. Remaja yang mampu melewati masa transisi dari krisis identitas akan menjadi remaja yang penuh keyakinan dan rasa percaya diri yang tinggi. Ciri-ciri remaja yang berhasil mencapai identitas diri nya adalah sebagai berikut Pertama mereka yang mampu memilih jenis pekerjaan sesui dengan kemampuan dan minatnya, kedua mampu mengambil nilai-nilai pola asuh dari orang tua, dan nilai-nilai dari lingkungan masyarakat kemudian dipakai sebagai nilai-nilai yang diyakini dalam kehidupannya, yang ketiga adalah perkembangan identitas seksual yang adekuat sesuai dengan tahapan usia kematangan psikologisnya. Menurut Ardiyanti 2017 untuk mengembangkan kemampuan mencapai identitas dan melampaui periode kritis maka diperlukan kemampuan-kemampuan sebagai berikut Pertama mampu menemukan pribadinya identitas diri Who Am I?, kedua mengetahui cita-citanya, sudah mengetahui profesi apa yang kelak akan ia geluti, ketiga mampu menunjukkan sikap konsisten untuk tetap fokus dan tidak mudah dipengaruhi lingkungan, keempat mempunyai norma-nornma kehidupan yang diyakini akan membantu mendapatkan cita-citanya, kelima bertanggung jawab menerima resiko yang ditimbulkan. Maka dari itu sedikit banyak kita sebagai orang tua harus mengetahui sampai dimana perkembangan anak-anak kita, jangan sampai pada masa terpenting ini terabaikan. Sebagai guru BK kita juga harus mengetahui sampai tahap mana perkembangan peserta didik kita. Faktor-faktor yang mendasari mereka melakukan mal adaptif yang kita anggap sebagai kenakalan. Yang sebenarnya terjadi adalah kenakalan yang mereka buat adalah imbas dari penyesuaian diri yang tidak terkontrol oleh orang dewasa. Bisa jadi kenakalan tersebut adalah upaya dari remaja untuk mencari perhatian agar mereka diarahkan dan mendapatkan kasih sayang. Setyowanti, Guru di SMK Northward 1 Pabelan Kab. Semarang

orang yang memasuki masa remaja mulai berpikir untuk